Isnin, 22 Mac 2010
Antara Mukjizat Rasulullah S.A.W
MISTERI TERBELAHNYA BULAN.
Allah SWT berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah
terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)"
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar,
salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari
surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ? Maka Prof. Dr. Zaghlul
Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu,
saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para
peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan
muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah
dari Al-Qur'an.
Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai
Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi "Telah dekat hari qiamat dan
bulan pun telah terbelah" mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya
menjawabnya: "Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu
pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu
pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya
bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad
shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan
kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan,
maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai
hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah
SAW, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal
itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan
sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah
ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu".
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah SAW
membelah bulan. Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah
Al-Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad,
kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu
kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan
mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ?" Mereka
menjawab: "Coba belahlah bulan ..." Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan
terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT
memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah
pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan
sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar,
"Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!".
Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja
"menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang
yang tidak ada ditempat itu. Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang
akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar
batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan
ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah,
maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang
aneh dengan bulan?". Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu
kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya
kemudian bersatu kembali...!!!". Maka sebagian mereka pun beriman, dan
sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah
menurunkan ayat-Nya: "Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah
bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi
berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka
mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan
benar-benar telah tetap ....." sampai akhir surat Al-Qamar.
"Ini adalah kisah nyata", demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan
setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut,
berdirilah seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya
berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai
tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:
"Dipersilahkan dengan senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah
meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa
muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka,
aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke
rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka
surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya:
"Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah......." Maka aku pun
bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah
kemudian bersatu kembali??
Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun
menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri
dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang Maha Tahu
tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun
suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi
hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu
besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa. Dan diantara diskusi
tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan,
dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak
kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget
dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS
hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!!
Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi
kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami
pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana
lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan
memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya,
"Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?"
Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari
dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!!" Presenter pun bertanya,
"Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati
secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan
sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi
untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah
terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku
pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah
terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang
lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang
begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran
muslimin !!!!"".
Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... (aku pun bergumam), "Maka,
aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar,
dan... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL'AALAMIIN
Sebarkan kepada kaum muslimin dan muslimat yg anda kenal... Sungguh suatu
pencarahan yg bermanfaat bagi kita semua...alhamdulillah.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan