Kepergian ini menimbulkan gundah kesekian kalinya aku..Sungguhpun begitu nasrah pada duka lara yang dulu..Apalah yang ada pada dunia yang terkasima semata..aku tinggalkan semuanya selamanya..Meski itu takdir sebegitu..seandai itu ketetapanNya sebegitu.. Andai lara terbit kembali..pasrah sudahnya aku..Ku pegang hanya satu..Ujian dan dugaan pasti ada selagi terkandung nyawa dalam jasad. Makin banyak dugaan makin ketahuan aku disayangi oleh Tuhanku..Sungguh lahiriah bisa mentajalikan mata zahir seadanya..sesedapnya..takkan mereka bisa lunaskan fikir dibaliknya...
Terbit rasa gejolak jiwaku pada satu... Inginku menyelusuri dimana ia bersatu..mencari..memahami adanya aku..siapa dia siapa aku...andai aku punya masa..terbuka injap segala rahsia... ingin ku menaksirnya... mengalaminya... apa bisa semuanya ku dapatkan.... Pasrah pada yang SATU.. Kun fayakun...terbit segala diatas kehendakNYA..
Apa mungkin sekiranya aku tersirna atas segalanya... bisa ku garap dengan seikhlas hati...serendah rasa...apa bisa keinginan itu dituntaskan... demi menjadi insan yang selari... keindahan kan bisa menyinari hari yang bening...
Perjalanan dahulu kini dapat ku sambungkan... untaian dulu telah bisa dicari pengertian sedikit sebanyak terjawab sisa dikalbuku... Kini pejalanan itu disuluh adanya... mengenal ertinya noktah...nafas..hidup... yang sejak azali terpisah... Mana mata bila pandangan itu bukan hanya bisa melihat..bahkan bisa berkata...mata bisa menaksir segala cerita... mata bisa mendengar... mata bisa merasa... sungguh itu baru mata... belum yang lainnya... sudah terbukti semuanya bisa terjawab... andai hati bisa menyatu...terbitlah segalanya...
telah tiba ketentuan itu...jangan kau lari jangan kau sangsi...pegang erat tali syahadahmu...berjalanlah...jangan berlari...agar tak tersembam nanti...fahamilah yang hakiki tersirat... hidup bukan hanya itu... meski banyak yang sangsi..yakinlah pada peganganmu itu... ALLAH kan membantumu..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan